ANGGARAN
RUMAH TANGGA
BAB I
Pasal 1
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan
PILAR NUSANTARA diperoleh dengan cara:
a. Mengisi
Formulir permohonan menjadi anggota dengan dilampiri foto copy E-KTP, KK dan
pas photo ukuran 3 X 4 sebanyak dua
lembar.
b. Menanda
tangani Pakta Integritas
c. Menerima
Kartu Tanda Anggota yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat PILAR NUSANTARA.
a. Mematuhi
apa yang tercantum dalam Pakta Integritas
b. Menghadiri
pertemuan atau rapat yang diselenggarakan oleh PILAR NUSANTARA
c. Ikut
serta aktif melaksanakan program kerja PILAR NUSANTARA
d. Membayar
Iuran Anggota secara suka rela
3. Hak
Anggota:
a. Boleh
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh PILAR NUSANTARA
b. Mempunyai
hak untuk mengetahui kondisi organisasi PILAR NUSANTARA
c. Mempunyai
hak untuk dipilih dan memilih
d. Mempunyai
hak untuk berbicara dan menyatakan pendapat
e. Membela
diri dari kesalahan organisasi yang disangkakan kepadanya
f. Mempunyai
hak untuk mendapat perlakuan yang sama dengan anggota yang lain.
4. Keanggotaan
akan berakhir apabila:
a. Yang
bersangkutan menyatakan mengundurkan diri
b. Meninggal
dunia
c. Diberhentikan
keanggotaannya.
Pasal 2
KEPENGURUSAN
1. Susunan
Pengurus Pusat ( PP ) PILAR NUSANTARA adalah sebagai berikut:
a. Ketua
Umum
b. Wakil
Ketua Umum
c. Sekretaris
Umum
d. Wakil
Sekretaris Umum
e. Bendahara
Umum
f. Wakil
Bendahara Umum
g. Ketua-ketua
Bidang
h. Sekretaris-sekretaris
Bidang
i. Bendahara-bendahara
Bidang
2. Susunan
Pengurus Wilayah ( PW ) PILAR NUSANTARA terdiri dari:
a. Ketua
b. Wakil
Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil
Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil
Bendahara
g. Ketua-ketua
Bagian
h. Sekretaris-sekretaris
Bagian
i. Bendahara-bendahara
Bagian
3. Susunan
Pengurus Daerah ( PD ) PILAR NUSANTARA
terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Ketua-ketua
Seksi
Pasal 3
PERSYARATAN
PENGURUS
1. Aktif
menjadi anggota sekurang-kurangnya selama 3 ( tiga ) tahun.
2. Memiliki
kemauan dan kemampuan berorganisasi
3. Bersedia
meluangkan waktu dan sanggup bekerja secara kolektif kolegial bersama pengurus
lainnya untuk memajukan PILAR NUSANTARA
Pasal 4
MASA JABATAN
KEPENGURUSAN
1. Masa
jabatan kepengurusan PILAR NUSANTARA adalah selama 3 ( tiga ) tahun
2. Apabila
ada pergantian kepengurusan sebelum masa jabatan berakhir, maka akan diisi oleh
pengurus pengganti antar waktu ( PAW ) yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat
3. Pengurus
pengganti antar waktu menjabat selama sisa waktu masa jabatan pengurus yang
digantikannya.
4. Dalam
hal ada pergantian Ketua Umum sebelum masa jabatannya berakhir maka akan diisi
oleh seorang pelaksana tugas ( PLT ) yang diangkat dan di sah kan oleh Dewan
Kehormatan PILAR NUSANTARA.
5. PLT
Ketua Umum menjabat selama sisa waktu masa jabatan Ketua Umum yang
digantikannya.
6. Dalam
hal ada pergantian Ketua Pengurus Wilayah atau Ketua Pengurus Daerah sebelum
masa jabatannya berakhir maka akan diisi oleh seorang pelaksana tugas ( PLT )
yang diangkat dan disah kan oleh Pengurus Pusat.
7. PLT
Ketua Pengurus Wilayah atau PLT Ketua Pengurus Daerah menjabat selama sisa
waktu masa jabatan Ketua Pengurus Wilayah
atau Ketua Pengurus Daerah yang
digantikannya.
Pasal 5
PERGANTIAN
KEPENGURUSAN
Pergantian
kepengurusan terjadi karena:
1. Yang
bersangkutan mengundurkan diri
2. Diberhentikan
dari jabatannya
3. Meninggal
dunia
4. Masa
jabatannya sudah berakhir
BAB II
MUSYAWARAH dan
RAPAT ORGANISASI
Pasal 6
MUSYAWARAH
1. Musyawarah
Pusat ( Mussat ) PILAR NUSANTARA diikuti oleh:
a. Peserta
yang mempunyai hak untuk dipilih dan memilih terdiri dari seluruh Pengurus
Pusat dan perwakilan Pengurus Wilayah serta perwakilan Pengurus Daerah ditambah
perwakilan Badan atau Biro yang dibentuk oleh PILAR NUSANTARA.
b. Peninjau
yang terdiri dari Dewan Pendiri, Dewan Penasehat serta seluruh anggota PILAR
NUSANTARA yang hadir
c. Tamu
Undangan yang terdiri dari perwakilan instansi atau lembaga pemerintah dan
swasta maupun perorangan.
2. Musyawarah
Wilayah ( Muswil )diikuti oleh:
a. Peserta
yang punya hak memilih dan dipilih yang terdiri dari seluruh Pengurus Wilayah
dan perwakilan Pengurus Daerah
diwilayahnya.
b. Peninjau
yang terdiri dari perwakilan Pengurus Pusat dan seluruh anggota yang ada di
wilayahnya.
c. Tamu
undangan yang terdiri dari perwakilan lembaga atau instansi di wilayahnya serta
perorangan.
3. Musyawarah
Daerah ( Musda ) diikuti oleh:
a. Peserta
yang mempunyai hak memilih dan dipilih yang terdiri dari seluruh Pengurus
Daerah dan anggota yang ada di daerahnya.
b. Peninjau
yang terdiri dari perwakilan Pengurus Pusat dan perwakilan Pengurus Wilayah
c. Tamu
undangan yang terdiri dari perwakilan lembaga atau instansi didaerahnya dan
perorangan.
4. Mussat,
Muswil, dan Musda dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 60 ( enam puluh ) % dari jumlah peserta.
5. Keputusan
Mussat, Muswil dan Musda dinyatakan sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah dari jumlah yang hadir ditambah satu.
Pasal 7
RAPAT ORGANISASI
1. Rapat
Paripurna:
a. Rapat
Paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 60 ( enam
puluh ) % dari jumlah peserta.
b. Keputusan
Rapat Paripurna dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya
setengah dari peserta yang hadir ditambah satu.
2. Rapat
Koordinasi Khusus:
a. Rapat
Koordinasi Khusus dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 60 ( enam puluh ) % dari jumlah peserta.
b. Keputusan
Rapat Koordinasi Khusus dinyatakan sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah dari jumlah peserta yang hadir ditambah satu.
3. Rapat
Pengurus:
a. Rapat
Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 60 ( enam
puluh ) % dari jumlah pengurus yang ada.
b. Keputusan
Rapat Pengurus dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya
setengah dari jumlah pengurus yang hadir
ditambah satu.
BAB III
PENUTUP
Pasal 8
1. Hal-hal
yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam Peraturan
Organisasi dan Keputusan Pengurus Pusat
PILAR NUSANTARA.
2. Anggaran
Rumah Tangga Forum Peduli Kebangsaan PILAR NUSANTARA ini mulai berlaku sejak
ditetapkan.
Ditetapkan di
Kota Surakarta pada tanggal 16 Mei 2017
Forum Peduli
Kebangsaan
PILAR NUSANTARA
Ketua Umum
|
Sekretaris Umum
|
FX. HARTONO SUGIARTO
|
H. ZAENAL ABIDIN, S.E
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar